Reporter : Syamsul Akbar
DRINGU – Dinas Pendidikan
(Dispendik) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Balai Pengembangan
Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) Provinsi
Jawa Timur melakukan pengembangan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)
pengolahan hasil laut di Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan
ini dilakukan dalam rangka pengembangan produk lokal berbasis potensi daerah di
Kabupaten Probolinggo. Sasarannya adalah masyarakat berusia 16-40 tahun, putus
sekolah atau lulus tidak melanjutkan atau belum memiliki pekerjaan tetap atau
menganggur.
Program
PKW pengolahan hasil laut di Kabupaten Probolinggo difokuskan kepada 10 orang
dari PKBM Prima Bakti Kecamatan Dringu, 10 orang dari PKBM Ki Hajar Dewantara
Kecamatan Gending dan 10 orang dari PKBM Widya Mandiri Kecamatan Kraksaan.
Pusat pengembangannya ada di PKBM Prima Bakti Kecamatan Dringu.
Kepala
Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal
(PNF) Dispendik Kabupaten Probolinggo Solikin mengatakan program ini bertujuan
sebagai alternative atau acuan dalam pelaksanaan program PKW yang
diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.
“Setidaknya
dengan program ini nantinya mampu memberdayakan potensi lokal di lingkungan
masyarakat kelompok sasaran melalui proses pengelolaan program dan pembelajaran
inovatif serta adaptif pada PAUD dan Dikmas. Serta mendorong kemandirian dan
kreativitas masyarakat dalam mengelola program dan pembelajaran pada PAUD dan
Dikmas,” katanya.
Menurut
Solikin, pengembangan program PKW ini diselenggarakan menggunakan pendekatan “4
in 1” meliputi identifikasi peluang usaha, pembelajaran kewirausahaan berbasis
pengembangan sikap serta pengetahuan dan keterampilan berwirausaha. “Termasuk
evaluasi hasil pembelajaran serta pendampingan dan perintisan usaha,” tegasnya.
Solikin
menerangkan bahwa indikator keberhasilan pengembangan program PKW hasil laut di
Kabupaten Probolinggo adalah penyusunan/penentuan kegiatan vokasional yang
sesuai bagi warga belajar/warga masyarakat di wilayah PKBM yang disesuaikan
dengan karakteristik daerah pesisir serta penyusunan panduan penyelenggaraan peningkatan
keterampilan vokasional pengolahan hasil alam daerah pesisir bagi warga
belajar/warga masyarakat.
“Selain
itu, penyusunan bahan ajar tentang pemanfaatan potensi alam di daerah pesisir,
penyusunan bahan ajar kewirausahaan serta pembimbingan kepada pendidik dan
tenaga kependidikan PKBM terkait dengan memenuhi standar nasional pendidikan,”
terangnya.
Melalui
output indikator keberhasilan pengembangan program PKW tersebut akan membantu
masyarakat untuk mampu memberikan bekal pengetahuan kewirausahaan kepada
peserta didik serta mampu memberikan bekal keterampilan di bidang produksi
barang/jasa kepada peserta didik.
“Disamping
mampu menanamkan pola pikir (mindset) dan sikap berwirausaha kepada peserta
didik. Sekaligus mampu mendorong dan menciptakan rintisan usaha baru melalui
kursus dan pelatihan yang didukung oleh dunia usaha dan industri, mitra usaha
dan dinas/instansi terkait, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja,”
pungkasnya.
Dalam
pengembangan program PKW hasil laut di Kabupaten Probolinggo ini, Warga Belajar
(WB) dari ketiga PKBM tersebut mendapatkan materi pembelajaran berupa membangun
karakter wirausaha, memulai usaha, merencanakan usaha, memasarkan dan
mengembangkan usaha, praktek pembuatan krupuk dan stik ikan kerong-kerong,
praktek pembuatan kecap ikan, praktek pembuatan kecap ikan kerong-kerong,
praktek pembuatan abon ikan serta packing. (wan)